BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak,
setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara
optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu
diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut,
karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian
integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan
dari kesehatan tubuh secara urnum.
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi
untuk makan dan berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang
disebabkan oleh kurangnya kebersihan
gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana mereka lebih cenderung
untuk memilih makanan yang manis seperti cokelat dan permen. Hal ini menjadi faktor utama meningkatnya anak usia
sekolah dengan masalah kerusakan gigi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pendidikan kesehatan terhadap anak usia sekolah tentang pentingnya
kesehatan gigi dan mulut.
Upaya
kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan,
pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk
pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan
kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak
terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang
kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007). Mulut bukan sekedar untuk pintu
masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak
banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita
dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak
penyakit umum. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia
(PDGI), drg H Emmyr F Moeis, MARS mengatakan, kondisi gigi dan mulut bisa
mengungkapkan gejala-gejala awal penyakit berbahaya bahkan sampai memprediksi
kelahiran premature. Untuk kesehatan gigi dan mulut,
Riskesdas 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan yang
mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. Adapun proporsi
perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8%.
B.
Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan dengan
metode audio visual dan simulasi ini, diharapkan anak dapat mengetahui,
mempraktekkan sendiri dan membiasakn diri dengan cara menggosok gigi yang baik
dan benar sesuai dengan video Mogigu.
C.
Sasaran
/ Target
Anak
usia 8 tahun (1 orang)
BAB II
ISI
1. Analisa
lagu Mogigu yang diterapkan pada anak
a. Pendapat
anak tentang lagu Mogigu
Pendapat anak pada lagu Mogigu adalah Mogigu lagu yang
sangat menyenangkan dan mudah dipahami maksudnya.
b.
Anak
menggosok gigi sesuai instruksi yang ada di lagu Mogigu
Saat pertama
kali anak diputarkan video mogigu, anak tersebut langsung tertarik dan langsung
mempraktekkan dan meniru langkah-langkah menggosok gigi sesuai dengan video
mogigu tersebut.
2.
Pantauan kegiatan anak selama 7 hari
No
|
Hari
|
Waktu
|
Kegiatan Anak
|
1
|
Hari ke I
|
Pagi
|
-
Anak menggosok gigi sambil menonton video
|
Malam
|
-
Anak menggosok gigi sambil menonton video
|
||
2
|
Hari ke 2
|
Pagi
|
-
Anak menggosok gigi sambil menonton video
|
Malam
|
-
Anak menggosok gigi sambil menonton video
|
||
3
|
Hari ke 3
|
Pagi
|
-
Anak menggosok gigi sambil menonton video
|
Malam
|
-
Anak menggosok gigi sambil menonton video
|
||
4
|
Hari ke 4
|
Pagi
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video
|
Malam
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video
|
||
5
|
Hari ke 5
|
Pagi
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video
|
Malam
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video
|
||
6
|
Hari ke 6
|
Pagi
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video dan sudah mulai menghapal
langkah-langkahnya
|
Malam
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video dan sudah mulai menghapal langkah-langkahnya
|
||
7
|
Hari ke 7
|
Pagi
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video dan sudah mulai menghapal
langkah-langkahnya
|
Malam
|
-
Anak menggosok gigi tanpa menonton video dan sudah mulai menghapal
langkah-langkahnya
|
3. Evaluasi
hasil pantauan selama 7 hari
No
|
Hari
|
Waktu
|
Lama
|
Cara
menggosok gigi Instruksi
Sesuai Lagu mogigu
|
Foto
Menggosok Gigi
|
1
|
Hari
Ke 1
|
Pagi
|
>2 mnt
|
V | |
Malam
|
>2 mnt
|
V | |||
2
|
Hari
Ke 2
|
Pagi
|
>2 mnt
|
V | |
Malam
|
>2 mnt
|
V | |||
3
|
Hari
Ke 3
|
Pagi
|
2 mnt
|
V | |
Malam
|
2 mnt
|
V | |||
4
|
Hari
Ke 4
|
Pagi
|
<2 mnt
|
V | |
Malam
|
<2 mnt
|
V | |||
5
|
Hari
Ke 5
|
Pagi
|
>2 mnt
|
V | |
Malam
|
>2 mnt
|
V | |||
6
|
Hari
Ke 6
|
Pagi
|
>2 mnt
|
V | |
Malam
|
>2 mnt
|
V | |||
7
|
Hari
Ke 7
|
Pagi
|
>2 mnt
|
V | |
Malam
|
>2 mnt
|
V |
1. Hasil
yang didapat menurut teori Rogers
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut, analisa
kegiatan Pendidikan Kesehatan Gigi menurut Teori Rogers adalah :
·
Kesadaran (Awareness)
Setelah
mengikuti kegiatan tersebut peserta akan mulai menyadari penting nya cara menggosok gigi yang tepat sesuai instruksi lagu
mogigu.
·
Tertarik (Interest)
Setelah diputarkan video, anak ada sedikit ketertarikan
untuk mencoba menyikat gigi dengan instruksi sesuai dengan Mogigu.
·
Evaluasi (Evaluation)
Setelah dilakukan pemutaran video, anak mulai merasa bahwa
MOGIGU baik dan asyik dilakukan untuk kebersihan giginya.
·
Mencoba (Trial)
Setelah
mengikuti kegiatan tersebut peserta akan mulai mencoba perilaku baru, yaitu Anak mulai
mencoba sedikit demi sedikit cara menyikat gigi sesuai gerakan Mogigu.
·
Adopsi (adoption)
Setelah mencoba sedikit demi
sedikit, si anak akan mulai menerapkan sikat gigi yang baik dan benar dan mulai
membiasakan diri dengan menyika gigi dua kali sehati pada pagi hari dan malam
hari.
5.
Penjelasan
aspek kognitif, psikomotorik, dan bahasa yang ada dalam kegiatan
a.
Aspek kognitif
Aspek kognitif pada kegiatan tersebut yaitu demonstrasi
cara menggosok gigi, modelling, mentoring dari orang tua, dan
menggosok gigi mengikuti instruksi cara menggosok gigi
sesuai lagu mogigu.
b.
Aspek psikomotorik
Aspek Psikomotorik pada kegiatan tersebut yaitu menggosok
gigi dengan cara megikuti instruksi pada lagu mogigu.
c.
Aspek
bahasa
Memberikan instruksi dengan
menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh si anak dan dilakukan secara
berulang-ulang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Audio visual menjadi salah satu
metode yang efektif di gunakan dalam mengubah perilaku anak karena telah
mencakup beberapa aspek seperti aspek kognitif, psikomotorik dan bahasa. Dan
video mogigu menjadi salah satu contoh audio visual yang bisa digunakan dalam
mengubah perilaku atau kebiasaan anak dalam menggosok gigi.
B.
Saran
Jika kita menginginkan hasil yang lebih maksimal, sebaiknya pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan 21 hari agar menggosok gigi yang baik dan benar
bisa menjadi kebiasaan mereka setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar